Bacaan:
- Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab;
- Mzm. 45:10bc,11,12ab;
- 1Kor. 15:20-26;
- Luk. 1:39-56
Maria gadis sederhana, Hamba Yahwe yang setia, dipilih sebagai Ibu Yesus Sang Penyelamat terjanji yang telah dinubuatkan oleh ramalan para Nabi Perjanjian Lama. Maria setia pada fiatnya, meskipun ketika dia menerima khabar dari Malaekat Gabriel dia tidak mengerti, ragu.
Maria juga percaya akan apa yang dikatakan Malaekat tentang saudarinya Elisabeth yang mengandung di hari tuanya. Maria bergegas ke El Karim untuk menolong dan melayani saudaranya yang dalam persiapan persalinan. Ketika Maria bertemu Elisabeth terciptalah sapaan yang indah penuh makna pujian.
Pertemuan Maria dan Elisabeth, adalah pertemuan dua benih Suci Sang Penyelamat dan Yohanes Pembaptis yang akan membuka jalan dan tanda Sang Penyelamat telah datang. Tanda yang membuat langit terbuka. Bapa dan Roh Kudus memproklamasikan Penyelamat terjanji. Kesetiaan Maria dalam mengandung, melahirkan, melindungi dan mendampingi Putranya hingga di kayu Salib sungguh luar biasa. Sudah layak dan sepantasnya kalau jiwanya yang bersih murni diangkat bersama tubuhnya yang suci oleh kekuasaan Allah, karena Dialah satu-satunya wanita yang suci tanpa noda, Anawin hamba Allah yang setia selamanya.
(Renungan Harian Mutiara Iman 2012, Yayasan Pustaka Nusatama,Yogyakarta)
0 komentar:
Posting Komentar