Bacaan:
- Yeh. 24:15-24;
- MT Ul. 32:18-19,20,21;
- Mat. 19:16-22
Hari ini Gereja memperingati Santo Bernardus, seorang Pujangga Gereja. Ia lahir di Prancis pada tahun 1090. Sepeninggal ibunya, hidupnya tidak teratur. Namun ia kemudian membarui hidupnya dengan masuk ke biara pertapaan. Walaupun ditentang oleh keluarganya, ia tetap pada pilihannya. Dalam pertapaan inilah ia merasa mendapatkan makna hidup yang sesungguhnya. Ia mengalami kepenuhan hidup, kecuali hidup yang dipersembahkan kepada Tuhan secara total, juga hidup bagi orang lain tanpa pamrih.
Dengan kemahirannya, ia mampu menjelaskan dengan bagus makna sabda Tuhan bagi hidup manusia. Kesalehan dan kesuciannya, juga telah membawa pengaruh bagi orang lain untuk mengikuti jalan hidupnya. Ia dikenal sebagai seorang yang kudus, seorang pewarta, pembawa damai dan penegak kebenaran.
Semua itu adalah buah dari kehidupannya dalam pertapaan. Pertapaan bukanlah penjara suci yang mengungkung dirinya, tetapi sungguh menjadi tempat yang memberi kebebasan untuk tumbuh dalam Roh dan berkembang dalam kebaikan. Maka kalau orang ingin memperoleh hidup yang kekal, bukan pertamatama masuk dalam biara melainkan seperti Bernardus, membiarkan hidup dibimbing oleh Roh dan menyerahkan hidup seutuhnya agar dipakai oleh Tuhan untuk karya-karya baik. Seluruh kepandaian, kemahiran dan potensi diri kita bukan sekedar untuk kepentingan pribadi tetapi untuk suatu kebaikan orang lain, penegakan kebenaran dan membawa kedamaian.
(Renungan Harian Mutiara Iman 2012, Yayasan Pustaka Nusatama,Yogyakarta)
0 komentar:
Posting Komentar