Bacaan:
- Ams. 9:1-6;
- Mzm. 34:2-3,10-11,12-13,14-15;
- Ef. 5:15-20;
- Yoh. 6:51-58
Perayaan ekaristi selalu menjadi perayaan yang memberi makna dalam hidup ini. Dalam Ekaristi Yesus memberikan tubuh dan darahNya untuk hidup umat beriman. Setiap kali menerima komuni itu, rasanya ada yang baru dalam hidup ini. KehadiranNya bukan hanya menguatkan hidup, tetapi juga mengarahkan hidup agar lebih sesuai dengan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan tidak muluk-muluk dan jauh dari jangkauan kita.
Seperti disampaikan oleh Santo Paulus, kehendak Tuhan itu amat konkret dan sederhana. "Janganlah hidup seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif dan pergunakanlah waktu yang ada." Paulus ingin agar kita yang setiap kali menerima roti surgawi dalam Ekaristi, hidup kita menjadi baru sesuai dengan kehendak Tuhan. Setidak-tidaknya hidup kita menampakkan kearifan, kedewasaan dalam roh dan
kata-kata kita juga menjadi kata-kata yang penuh pujian bagi Tuhan dan penuh kegembiraan bagi orang lain. Hidup bukan sekedar dijalani, tetapi diolah dan diarahkan pada yang benar dan yang berkenan bagi Tuhan. Untuk maksud itulah Tuhan memberikan hidupnya kepada kita agar kita hidup bagi Tuhan.
(Renungan Harian Mutiara Iman 2012, Yayasan Pustaka Nusatama,Yogyakarta)
0 komentar:
Posting Komentar