I REMEMBER FLORES ISLAND

Renungan Hari Raya Penampakan Tuhan – Tahun A – 8 Januari 2012


Yes 60,1-6; Ef 3,2-3a. 5-6; Mat 2,1-12


Oleh: Rm. Victor Bani, SVD


Satu pertanyaan refleksi untuk memulai renungan Minggu ini: Percayakah anda bahwa perjumpaan atau pertemuan dengan seseorang yang mempunyai pengaruh dan kharisma yang kuat bisa merubah sikap dan jalan hidup anda? Kalau ada diantara anda yang tidak percaya karena belum pernah mengalami hal itu, mungkin anda bisa belajar dari kisah nyata ini.

Beberapa tahun yang lalu, ada seorang pengusaha di India yang sangat kaya, tapi terkenal karena pelitnya. Meskipun mempunyai harta yang melimpah, dia tidak pernah mau membantu orang lain. Ketika dimintai sumbangan, dia selalu punya segudang alasan untuk menolak: kurang mendidik, bantuan bisa membuat orang menjadi malas bekerja dan bergantung pada orang lain, usahanya sedang tidak lancar dan begitu banyak alasan lainnya. Suatu ketika, tanpa sengaja dia berjumpa dengan Ibu Teresa dari Kalkuta. Meskipun pertemuan itu hanya sebentar, dia begitu terkesan dengan ekspresi wajah Ibu Teresa dan segala perjuangan serta cita-cita yang luhur dari perempuan tua itu. Dia melihat bagaimana Ibu Teresa dan pengikut-pengikutnya memberikan semua yang mereka miliki, bukan saja sumbangan yang mereka peroleh dari mana-mana, tetapi juga seluruh tenaga dan pikiran bahkan seluruh hidup mereka untuk membantu orang-orang yang sakit dan disingkirkan dari masyarakat. Dan itu semua mereka lakukan tanpa imbalan apapun. Setelah melihat itu, sikapnya lantas berubah 180%.  Sejak saat itu hingga hari, ini dia menjadi salah satu penderma yang paling gigih dalam membantu Ibu Teresa dan pengikut-pengikutnya untuk menolong kaum miskin dan terlantar. Setelah bertemu dengan Ibu Teresa, pengusaha ini telah mengambil sikap yang lain, sikap yang baru, yang sangat bertolak belakang dengan sikapnya yang terdahulu. Setelah berjumpa dengan Ibu Teresa, dia memutuskan untuk menempuh cara dan jalan hidup yang sama sekali baru.

Injil hari ini menceritakan bahwa setelah bertemu dengan Sang Juruselamat, ketiga Sarjana dari Timur dinasehati dalam mimpi untuk tidak menempuh jalan yang sama bila mereka kembali ke tempatnya - yakni jalan yang menuju dan melalui istana Herodes - melainkan memilih jalan lain, yaitu jalan yang ditunjukkan oleh Allah. Peringatan kepada para Sarjana dari Timur mungkin tidak mempunyai maksud apa-apa selain untuk menghindarkan mereka dari bencana bila bertemu lagi dengan Raja Herodes yang kejam. Namun, peringatan itu bisa juga mau mengatakan bahwa ada satu hal yang harus  kita lakukan setelah kita bertemu atau berjumpa dengan Yesus dalam hidup kita, yaitu:  merubah jalan dan arah hidup kita. Kita tinggalkan manusia lama dan berubah menjadi manusia yang baru.

Yesus telah datang ke dunia dan telah menampakan DiriNya kepada kita semua. Kedatangan dan penampakanNya bukanlah tanpa makna bagi manusia. Ia menampakkan diri bukan untuk DiriNya sendiri, melainkan untuk manusia. Ia datang sebagai manusia supaya DiriNya dan pola hidupNya menjadi pola hidup dan patokan bagi manusia. Artinya: hidup kita seluruhnya harus berorientasi kepada Dia. Ia menjadi manusia agar cara hidupNya menjadi cara hidup kita juga. Menjadi tugas kita sebagai orang Kristen adalah: setelah bertemu dengan Yesus, kita harus mau melepaskan cara dan jalan hidup kita yang lama dan menempuh jalan hidup yang baru.

Diceritakan bahwa pada masa perang Vietnam, seorang pilot Amerika ditugaskan untuk membom suatu wilayah di Vietnam. Ketika sedang menerbangkan pesawatnya di atas wilayah yang harus dia bom dan saat hendak menjatuhkan bom-bom di sana, tiba-tiba ia melihat gumpalan-gumpalan awan yang berbentuk persis wajah Yesus tepat di bawah pesawatnya. Dia begitu kaget dan sangat tersentuh dengan wajah Yesus yang sepertinya sedang menangis. Tanpa pikir panjang, dia lalu membelokkan pesawatnya dan pulang ke pangkalan. Bagi dia, wajah Yesus itu seolah-olah menangisi daerah dan ribuan manusia tidak berdosa yang akan menjadi korban dari bom-bom itu. Selanjutnya diceritakan bahwa sesudah perang Vietnam, si pilot tersebut mengundurkan diri dari tugas militer, lalu masuk biara dan memutuskan untuk menjadi rahib.

Bertemu dengan Yesus berarti bertemu dengan perubahan. Dan itu berarti berubah ke arah yang lebih baik, berubah ke arah yang lebih berkenan di hati Tuhan dan sesama.

Waktu perang dunia ke II tentara-tentara Jepang menduduki seluruh daerah di Indonesia tanpa kecuali, termasuk pulau Flores. Dan seperti yang telah diketahui bersama: tentara Jepang terkenal sangat kejam dan bejad, paling kurang untuk orang-orang Flores pada waktu itu. Salah seorang dari mereka adalah Kapten Sato. Selama berada di Flores, rupanya dia berkenalan dengan begitu banyak orang Katolik, termasuk para misionaris asing dan imam-imam pribumi yang bekerja di sana. Dari pertemuan itu, Kapten Sato begitu terkesan dengan cara hidup dan semangat cinta kasih yang patang menyerah dan tidak pilih kasih dari orang-orang katolik. Sesudah perang, dia kembali ke Jepang dan menjadi Katolik. Dia kemudian menulis sebuah buku yang cukup terkenal, I remember Flores Island, yang isinya menceritakan bagaimana dia mengenal Yesus Kristus di pulau Katolik itu, suatu perkenalan yang lantas mengubah jalan hidupnya.

Perkenalan Kapten Sato dengan Yesus di pulau Flores telah sungguh-sungguh mengubah arah dan jalan hidupnya. Dia memutuskan untuk menjadi seorang katolik. Perjumpaan si pilot dalam perang Vietnam dengan Yesus telah membuat dia mengurungkan niatnya untuk membom orang-orang Vietnam dan kemudian menjadi seorang rahib. Pertemuan si pengusaha India yang kaya raya dengan ibu Teresa telah menjadikan dia manusia yang sungguh-sungguh baru, yang lebih peduli kepada sesamanya. Dan perjumpaan para Sarjana dari Timur dengan bayi Yesus dan kemudian dengan Allah di dalam mimpi telah membawa mereka ke jalan lain untuk kembali ke negeri mereka.

Lalu bagaimana dengan kita? Kita mungkin sudah bertahun-tahun mengenal Yesus Kristus. Satu pertanyaan kecil buat kita: apakah perkenalan, perjumpaan dan pertemuan kita dengan Yesus selama bertahun-tahun ini telah sungguh-sungguh merubah jalan hidup kita??

SUMBER: website peroki st. arnoldus jenssen,bekasi

0 komentar:

Posting Komentar

 
Isi Copas Sana-sini | Contact Cekidot hehe